Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IPPNU ikuti Madrasah Digital GP Ansor Trenggalek


    Kader Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPPNU) mengikuti madrasah digital kader yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Trenggalek. Acara yang dilaksanakan di kantor PGRI Trenggalek diikuti oleh 20 peserta dari perwakilan masing-masing Pimpinan Anak Cabang (PAC).


   Keikut sertaan kader IPPNU Durenan dalam acara ini sangat diapresiasi oleh para sahabat Ansor. Karenanya, selama acara berlangsung kader IPPNU dan sahabat Ansor juga saling berdiskusi. 


   Ketua Panitia kegiatan Androw Dzulfikar sering disapa pak Abid menuturkan pentingnya kaderisasi di era digital ini. 


   "Kehadiran rekanita IPPNU dalam kegiatan ini sangat patut di apresiasi. Semangat belajar di banom-banom harus dikembangkan agar kaderisasi bisa terus berlanjut" tutur pak Abid dalam sambutan.


   Kaderisasi merupakan hal yang penting dalam Sebuah organisasi. Dengan kaderisasi akan menghidupkan serta menentukan kelangsungan sebuah organisasi.


   Di situasi saat ini satu-satunya yang memungkinkan adalah kaderisasi lewat dunia digital. Tuntutan situasi tersebut mau tidak mau memaksa seluruh kader untuk terus belajar.


   "Trenggalek sebenarnya tidak kalah denga cabang lainnya. Tapi, karena publikasi kegiatan kita di media sosial kurang menyebabkan anggapan daerah lain lebih baik dalam hal kaderisasi"terangnya.


   Menambahkan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini nantinya, menambah kader-kader yang mampu mendokumentasikan setiap kegiatan dalam bentuk tulisan. 


   Banyak sekarang penyampaian informasi melalui Vidio, foto, dan lainnya. Namun, tidak menutup fakta bahwa semuanya berawal dari narasi yang turut  mendefinisikan.


  Ketua GP Ansor kabupaten Trenggalek, Agus M Izzudin Zakki menuturkan bahwa ciri seorang pelajar adalah sebuah pena. Sama seperti seorang wartawan yang menulis sebuah berita, pelajar juga gemar bertanya karena keingintahuan yang besar. 


   Hal tersebut harus dimiliki oleh setiap kader. Kekuatan media yang signifikan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. 


   "Sebuah tulisan yang rapi, akan menjadi ledakan opini yang kuat" pungkasnya.


   Acara berlangsung semivirtual yang menghadirkan  4 pemateri dua diantaranya secara virtual. Pemateri berasal dari media mainstream yaitu Dimas, detik.com, dan Destian dari Antaranews. Sementara Titin, Jawa Pos, serta Fatikin, Kediripedia secara virtual.




   Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, acara berlangsung dengan lancar.


   Diakhir acara dilaksanakan praktik pembuatan berita straight news dibuat perkelompok dengan tema yang berbeda. Setelah itu, pemateri mengevaluasi serta menjelaskan kekurangan dalam pembuatan berita masing-masing kelompok.


   "Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini. Selain menambah wawasan dalam menulis, saya juga belajar bagaimana perencanaan sebelum menghadapi narasumber" tutur Anggun salah satu kader IPPNU Ranting Ngadisuko Minggu (12/7/21).






latifatunn.a
latifatunn.a saya seorang pelajar yang sedang mencoba mengetahui lebih banyak hal.

Posting Komentar untuk "IPPNU ikuti Madrasah Digital GP Ansor Trenggalek"