Dirut LPDP bincang Beasiswa, Webinar kerjasama #RMI-PBNU dan #NUCare - Lazisnu
Telah
usai webinar sore lalu ( 18/12/2020) yang diselenggarakan oleh Robithoh Ma’ahid
Islamiyah ( RMI ) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) kersama dengan
Lembaga Amil Zakat ( Lazisnu ).
Tema
yang diambil Webinar kali ini “ LPDP Dan Beasiswa Santri”. Menghadirkan
Direktur Utama ( Dirut ) Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan ( LPDP ), Bapak
Rionald Silaban, Ketua RMI-PBNU, KH. Abdul Ghaffar Rozin, dan Ketua NU
Care-Lazisnu, KH. Achmad Sudrajat.
Tepat
16.00 WIB webinar di mulai. Pertama
Bapak Rionald Silaban selaku Dirut LPDP mengawali materi. Sebagaimana yang
telah kita ketahui LPDP adalah sebuah lembaga yang mendanai tidak hanya
beasiswa melainkan juga riset. “ Dana LPDP diambil dari Anggaran Perencanaan
Belanja Negara (APBN), ada dana abadi pendidikan, ini yang tidak boleh di
investasikan,” tuturnya.
“Alokasinya
51 triliun, di tahun 2020 baru 18 triliun sesuai kebijakan. Kuota pada tahun
2019 kemarin 293 santri penerima. Paling banyak yang di Eropa jika diluar
negeri. Tapi di Indonesia juga banyak. Meskipun ada jalur LPDP santri, juga
bisa masuk lewat afirmasi atau targeted,”imbuhnya.
Menjelaskan
perbedaan antara yang umum dang yang santri terletak di administrasi. “ Beasiswa
santri, kami menggandeng Kementerian Agama, jadi seleksi administrasi lewat
Kemenag.”pungkasnya.
Lain
halnya KH. Achmad Sudrajat selaku Ketua
NU Care – Lazisnu menuturkan banyak santri yang kompeten. “ Banyak santri dan
ustadz di pondok pesantren yang kompeten, namun harus di upgrade capacility
building. Tidak hanya di
sekolah-seolah, Ma’had Aly, kampus-kampus pesantren melainkan bisa ke luar.
Saya yakin Indonesia maju, index pembangunan manusia meningkat.
Indonesia tetap dalam dekapan Ibu Pertiwi,” dhawuh beliau.
Ketua
RMI-PBNU dalam hal ini KH. Abdul Ghaffar Rozin mengngkapkan akan semangat
santri yang begitu besar akan pendidikan. “ Selama ini beasiswa lewat
Kementerian Agama kuota hanya 270 penerima. Itu amat sangat jauh dari
kebutuhan. Ada semacam kecenderungan santri mempunyai semangat yang besar untuk
studi lanjut,”ungkap beliau.
“
Tahun 2019 sudah di Undang-Undangkan Pesantren, mengamanatkan adanya dana abadi
pesantren. Harapanya 2000 lebih santri yang daftar. Kita memahami santri kurang
well inform terkait LPDP. Adanya push and full tentang beasiswa afirmasi santri, tanpa harus
mengurangi kualitas. Atau kami bisa menjembatani antara LPDP dan santri mungkin
sosialisasi ke pondok pesantren yang benar-benar berkualitas,” pungkasnya.
Mas
Waskito Jati selaku penerima beasiswa di Havard University tahun 2018
menambahkan dirinya sangat terbantu oleh beasiswa LPDP. “ Dahulu sayan sekolah
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Ali Ma’sum Krapyak Jawa Tengah,
melanjutkan di UIN Sunan Kalijaga. Alhamdulillah sangat terbantu untuk
melanjutkan di Havard University. Karena kampus terkenal dunia dan leaving
coast yang mahal. Sepenuhnya didanai oleh LPDP.”ungkapnya.
Webinar
berakhir pukul 17.45 WIB dengan closing statement oleh Dirut LPDP Bapak Rionald
Silaban. “ Bagaimanapun juga seleksi LPDP itu selektif, jadi benar-benar santri
terpilih.”
Posting Komentar untuk "Dirut LPDP bincang Beasiswa, Webinar kerjasama #RMI-PBNU dan #NUCare - Lazisnu"